Banyak orang yang sudah Tanya NutriExpert untuk memastikan bahwa protein merupakan nurtrisi penting bagi anak. Protein mampu membantu proses tumbuh kembang anak supaya bisa berjalan dengan optimal.
Tidak hanya itu, protein memiliki peran penting dalam membangun antibodi yang bertugas dalam menangkal berbagai penyakit. Oleh sebab itu, anak tidak boleh kekurangan asupan protein.
Lalu, apa saja dampak buruk bagi anak jika kekurangn protein? Yuk, simak penjelasannya berikut ini untuk menemukan jawabannya!
Mengalami Stunting
Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak karena tubunnya kekurangan asupan nutrisi, terutama protein dalam waktu yang lama. Akibatnya, anak mempunyai postur tubuh lebih kecil daripada anak seusianya.
Selain terlihat dari segi fisik, anak stunting juga mempunyai imunitas tubuh yang lemah dan kemampuan otak rendah. Hal ini karena protein menjadi bahan utama dalam proses pembentukan hormon, jaringan, dan neurotransmitter tubuh yang tidak tercukupi. Dampaknya, tumbuh kembang menjadi kurang optimal.
Pertumbuhan Gigi Menjadi Terhambat
Protein mempunyai peran penting dalam pembentukan jaringan dalam tubuh, termasuk pertumbuhan gigi. Saat proses pembentukan jaringan ini tidak berjalan dengan baik, maka secara otomatis pertumbuhan gigi akan terhambat.
Padahal, anak sangat membutuhkan gigi untuk menguyah makanan. Apabila gigi terhambat, maka anak akan kesulitan menguyah makanan yang seharusnya lebih beragam seiring bertambahnya usia.
Sistem Daya Tahan Tubuh Tidak Stabil
Protein adalah zat yang berperan penting untuk membentuk antibodi tubuh. Imunitas anak masih belum sempurna sehingga mereka membutuhkan protein guna membantunya mengenali dan menghadapi mikroorganisme berbahaya yang masuk ke tubuhnya.
Oleh karena itu, saat anak kekurangan protein, maka antibodinya terhambat untuk terbentuk. Sistem imunnnya menjadi tidak stabil dan mudah terserang berbagai penyakit.
Fungsi Otak Terganggu
Protein memiliki asam amino yang bisa membentuk beragam jenis neurotransmitter yang penting dalam perkembangan otak. Neurotransmitter berfungsi untuk mengantarkan rangsangan ke sel saraf otot dan otak.
Akan tetapi, jika anak mengalami kekurangan protein, maka neurotransmitter yang berhasil terbentuk hanya sedikit. Dampaknya, fungsi otak akan terganggu dan kurang maksimal dalam menyerap informasi. Pastinya, hal ini bisa mempengaruhi proses belajarnya nanti.
Proses Penyembuhan Luka Menjadi Lebih lama
Anak yang mengalami kekurangan protein akan cenderung mempunyai proses penyembuhan luka dengan durasi lebih lama ketika cidera atau terluka. Padahal, anak-anak sangat senang melakukan petualangan dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga tidak jarang mereka akan terluka.
Lamanya proses penyembuhan ini karena jumlah protein dalam tubuh tidak cukup banyak. Padahal, protein berguna untuk memperbaiki jaringan yang rusak akibat luka. Oleh sebab itu, jika ingin anak cepat sembuh, maka asupan proteinnya harus terpenuhi.
Demikianlah beberapa dampak buruk bagi tubuh anak yang sedang mengalami kekurangan protein. Butuh informasi seputar nutrisi? Silakan kunjungi www.dapurumami.com untuk berdikusi dengan ahli gizi terbaik. Salam sehat!
Posting Komentar untuk "Waspada, Ternyata Ini Bahayanya Jika Anak Kekurangan Protein"